Di tahun 2011 ini, peringatan hari kemerdekaan indonesia, bertepatan dengan datangnya bulan suci Ramadhan.
Bulan Ramadhan sebagai bulan penuh berkah, patutlah kita pergunakan untuk banyak berdo'a memohon kepada Allah SWT.
PAUD CERDAS, melakukan kegiatan memperingati kemerdekaan RI, dengan cara mengajak murid-murid, pendidik dan segenap wali murid untuk berziarah, tabur bunga dan bersih-bersih Taman Makam Pahlawan Banyuwangi.
Tujuannya :
1. Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada para pahlawan
2. Memohon kepada Allah SWT. agar jiwa dan cita-cita luhur para pahlawan dapat dilanjutkan oleh generasi penerus kita.
Senin, 15 Agustus 2011
Sabtu, 30 Juli 2011
TAHUN AJARAN 2011-2012
Tahun ajaran baru tlah tiba ....
rasa suka cita telah nerasuki hari-hari menjelang bertemu dengan murid-murid mungil kami...
celoteh riang, tangisan, rengekan, dan hiruk pikuk yang selalu membuat kami tersenyum bahagia
lelah fisik yang menyehatkan hati....
tahun lalu tlah kami lewati bersama dengan 241 anak-anak usia dini plus wali murid yang juga tidak kalah hebohnya ...
tapi ya itulah kehebohan yang membuat kami selalu merasa bahagia dan merasa sedikit berarti dalam menjalani hidup ini.
dua minggu berjalan di tahun ajaran baru, kami telah dipercaya untuk membimbing 160 orang anak usia dini ... dan seperti tahun-tahun sebelumnya hampir setiap hari ada saja wali murid yang datang mendaftar di paud cerdas ... Alhamdulillah
Beragam motivasi mereka ... tapi kami tidak pernah banyak bertanya tentang motivasi orang tua hadir di sekolah kami ..
yang kami tahu ada anak yang ingin bermain, belajar dan mewarnai hari-hari mereka bersama kami ....
semoga kehadiran paud cerdas benar-benar bermanfaat untuk masyrakat disekitar kami entah siapapun mereka ...
sederhana keadaan sekolah kami sesederhana keinginan kami, agar jangan sampai ada anak usia dini yang mengalami keterlambatan stimulasi positif sejak dini ...
rasa suka cita telah nerasuki hari-hari menjelang bertemu dengan murid-murid mungil kami...
celoteh riang, tangisan, rengekan, dan hiruk pikuk yang selalu membuat kami tersenyum bahagia
lelah fisik yang menyehatkan hati....
tahun lalu tlah kami lewati bersama dengan 241 anak-anak usia dini plus wali murid yang juga tidak kalah hebohnya ...
tapi ya itulah kehebohan yang membuat kami selalu merasa bahagia dan merasa sedikit berarti dalam menjalani hidup ini.
dua minggu berjalan di tahun ajaran baru, kami telah dipercaya untuk membimbing 160 orang anak usia dini ... dan seperti tahun-tahun sebelumnya hampir setiap hari ada saja wali murid yang datang mendaftar di paud cerdas ... Alhamdulillah
Beragam motivasi mereka ... tapi kami tidak pernah banyak bertanya tentang motivasi orang tua hadir di sekolah kami ..
yang kami tahu ada anak yang ingin bermain, belajar dan mewarnai hari-hari mereka bersama kami ....
semoga kehadiran paud cerdas benar-benar bermanfaat untuk masyrakat disekitar kami entah siapapun mereka ...
sederhana keadaan sekolah kami sesederhana keinginan kami, agar jangan sampai ada anak usia dini yang mengalami keterlambatan stimulasi positif sejak dini ...
Selasa, 21 Juni 2011
BCCT (Beyond Center and Circle Time)
BCCT (Beyond Center and Circle Time)
Oleh : Paud Cerdas Banyuwangi
A. PRINSIP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Berorientasi pada kebutuhan anak. Kegiatan pembelajaran harus selalu ditujukan pada pemenuhan kebutuhan perkembangan anak secara individu.
2. Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain. Dengan bermain yang menyenangkan dapat merangsang anak untuk melakukan eksplorasi dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya, sehingga anak menemukan pengetahuan daribenda-benda yang dimainkannya.
3. Merangsang munculnya kreativitas dan inovasi. Kreativitas dan inovasi tercermin melalui kegiatan yang membuat anak tertarik,fokus, serius dan konsentrasi.
4. Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar. Lingkungan harus diciptakan menjadi lingkungan yang menarikdan menyenangkan bagi anak selama mereka bermain.
5. Mengembangkan kecakapan hidup anak. Kecakapan hidup diarahkan untuk membantu anak menjadi mandiri, disiplin, mampu bersosialisasi, dan memiliki keterampilan dasar yang berguna bagi kehidupannya kelak.
6. Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan sekitar.
7. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang dengan mengacu pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
8. Rangsangan pendidikan bersifat menyeluruh yang mencakup semua aspek perkembangan. Setiap kegiatan anak sesungguhnya dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan/kecerdasannya. Tugas pendidik (guru/kader/pamong) adalah memfasilitasi agar semua aspek perkembangan anak dapat berkembang secara optimal.
B. PENGERTIAN
Pendekatan Sentra dan Lingkaran berasal dari kata Beyond Center and Circle Time disingkat BCCT untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), adalah sebuah pendekatan kegiatan bermain sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Pendekatan Sentra dan Lingkaran - BCCT - ini dikembangkan oleh The The Creative Center for Childhood Research and Training, Inc. (CCCRT) di Florida, Amerika Serikat.
1. Pendekatan sentra dan Lingkaran adalah pendekatan penyelenggaraan PAUD yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anakproses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan 4 jenis pijakan (scaffolding) untuk mendukung perkembangan anak, yaitu (1) pijakan lingkungan main; (2) pijakan sebelum main; (3) pijakan selama main; dan (4) pijakan setelah main.
2. Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubah yang disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.
3. Sentra main adalah Zona atau area main anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat main yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis main, yaitu : 1. main sensori motor atau fungsional; 2. main peran; dan 3 main pembangunan.
4. Saat Lingkaran adalah saat dimana pendidik duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah main.
Untuk menerapkan metode ini seorang guru hendaknya mengikuti pijakan-pijakan guna membentuk keberaturan antara bermain dan belajar. Berikut ini adalah Pijakan-pijakan yang harus diikuti :
1. Pijakan lingkungan
Guru menata lingkungan yang disesuaikan dengan intensitas & densitas
2. Pijakan sebelum bermain
Guru meminta para siswa untuk membentuk lingkaran
Guru ada diantara para siswa sambil bernyanyi
Guru meminta para siswa untuk duduk melingkar
Guru meminta para siswa berdo’a bersama
Guru menanyakan para siswa kesiapan mendengar cerita dan memasuki sentra
Guru memulai bercerita menggunakan media yang sesuai dengan tema
Guru menginformasikan jenis mainan yang ada dan menyampaikan aturan bermain
Guru meminta siswa masuk ke area sentra
3. Pijakan saat bermain
Guru mempersiapkan catatan perkembangan siswa
Guru mencatat perilaku, kemampuan dan celetukan siswa
Guru membantu siswa jika dibutuhkan
Guru mengingatkan siswa bila ada yang lupa atau melanggar aturan
4. Pijakan setelah bermain / Recalling
Guru meminta siswa untuk membereskan mainan dan alat yang dipakai
Guru meminta siswa menceritakan pengalaman bermainnya sambil menghitung jumlah kegiatan yang dilakukan
Guru menutup kegiatan dengan berdo’a bersama
Guru membagikan buku komunikasi sebelum pulang
didalam metode BCCT berlaku tiga jenis bermain.
Pertama, bermain sensorimotor atau fungsional yang memfungsikan panca indra anak agar dapat berhubungan dengan lingkungan sekitar. Bermain sensorimotor penting untuk mempertebal sambungan antar neuron.
Kedua, bermain peraan baik mikro maupun makro dimana anak diberi kesempatan menciptakan kejadian-kejadian dalam kehidupan nyata dengan cara memerankannya secara simbolik.
Ketiga, bermain pembangunan, Piaget (1962) menjelaskan bahwa kesempatan main pembangunan membantu anak untuk mengembangkan ketrampilannya yang akan mendukung keberhasilan sekolahnya dikemudian hari. Apabila ketiga jenis bermain tersebut dapat dilakukan oleh anak secara optimal memungkinkan adanya ketuntasan belajar dan perkembangan anak baik secara fisik, kognisi, emosi maupun sosial. Sehingga mereka dapat dengan mudah memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pijakan yang terakhir adalah pijakan setelah bermain dimana anak dapat menceritakan pengalaman bermain mereka serta guru dapat menggali dan menanamkan pengetahuan pada anak.
Oleh : Paud Cerdas Banyuwangi
A. PRINSIP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Berorientasi pada kebutuhan anak. Kegiatan pembelajaran harus selalu ditujukan pada pemenuhan kebutuhan perkembangan anak secara individu.
2. Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain. Dengan bermain yang menyenangkan dapat merangsang anak untuk melakukan eksplorasi dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya, sehingga anak menemukan pengetahuan daribenda-benda yang dimainkannya.
3. Merangsang munculnya kreativitas dan inovasi. Kreativitas dan inovasi tercermin melalui kegiatan yang membuat anak tertarik,fokus, serius dan konsentrasi.
4. Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar. Lingkungan harus diciptakan menjadi lingkungan yang menarikdan menyenangkan bagi anak selama mereka bermain.
5. Mengembangkan kecakapan hidup anak. Kecakapan hidup diarahkan untuk membantu anak menjadi mandiri, disiplin, mampu bersosialisasi, dan memiliki keterampilan dasar yang berguna bagi kehidupannya kelak.
6. Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan sekitar.
7. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang dengan mengacu pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
8. Rangsangan pendidikan bersifat menyeluruh yang mencakup semua aspek perkembangan. Setiap kegiatan anak sesungguhnya dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan/kecerdasannya. Tugas pendidik (guru/kader/pamong) adalah memfasilitasi agar semua aspek perkembangan anak dapat berkembang secara optimal.
B. PENGERTIAN
Pendekatan Sentra dan Lingkaran berasal dari kata Beyond Center and Circle Time disingkat BCCT untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), adalah sebuah pendekatan kegiatan bermain sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Pendekatan Sentra dan Lingkaran - BCCT - ini dikembangkan oleh The The Creative Center for Childhood Research and Training, Inc. (CCCRT) di Florida, Amerika Serikat.
1. Pendekatan sentra dan Lingkaran adalah pendekatan penyelenggaraan PAUD yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anakproses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan 4 jenis pijakan (scaffolding) untuk mendukung perkembangan anak, yaitu (1) pijakan lingkungan main; (2) pijakan sebelum main; (3) pijakan selama main; dan (4) pijakan setelah main.
2. Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubah yang disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.
3. Sentra main adalah Zona atau area main anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat main yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis main, yaitu : 1. main sensori motor atau fungsional; 2. main peran; dan 3 main pembangunan.
4. Saat Lingkaran adalah saat dimana pendidik duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah main.
Untuk menerapkan metode ini seorang guru hendaknya mengikuti pijakan-pijakan guna membentuk keberaturan antara bermain dan belajar. Berikut ini adalah Pijakan-pijakan yang harus diikuti :
1. Pijakan lingkungan
Guru menata lingkungan yang disesuaikan dengan intensitas & densitas
2. Pijakan sebelum bermain
Guru meminta para siswa untuk membentuk lingkaran
Guru ada diantara para siswa sambil bernyanyi
Guru meminta para siswa untuk duduk melingkar
Guru meminta para siswa berdo’a bersama
Guru menanyakan para siswa kesiapan mendengar cerita dan memasuki sentra
Guru memulai bercerita menggunakan media yang sesuai dengan tema
Guru menginformasikan jenis mainan yang ada dan menyampaikan aturan bermain
Guru meminta siswa masuk ke area sentra
3. Pijakan saat bermain
Guru mempersiapkan catatan perkembangan siswa
Guru mencatat perilaku, kemampuan dan celetukan siswa
Guru membantu siswa jika dibutuhkan
Guru mengingatkan siswa bila ada yang lupa atau melanggar aturan
4. Pijakan setelah bermain / Recalling
Guru meminta siswa untuk membereskan mainan dan alat yang dipakai
Guru meminta siswa menceritakan pengalaman bermainnya sambil menghitung jumlah kegiatan yang dilakukan
Guru menutup kegiatan dengan berdo’a bersama
Guru membagikan buku komunikasi sebelum pulang
didalam metode BCCT berlaku tiga jenis bermain.
Pertama, bermain sensorimotor atau fungsional yang memfungsikan panca indra anak agar dapat berhubungan dengan lingkungan sekitar. Bermain sensorimotor penting untuk mempertebal sambungan antar neuron.
Kedua, bermain peraan baik mikro maupun makro dimana anak diberi kesempatan menciptakan kejadian-kejadian dalam kehidupan nyata dengan cara memerankannya secara simbolik.
Ketiga, bermain pembangunan, Piaget (1962) menjelaskan bahwa kesempatan main pembangunan membantu anak untuk mengembangkan ketrampilannya yang akan mendukung keberhasilan sekolahnya dikemudian hari. Apabila ketiga jenis bermain tersebut dapat dilakukan oleh anak secara optimal memungkinkan adanya ketuntasan belajar dan perkembangan anak baik secara fisik, kognisi, emosi maupun sosial. Sehingga mereka dapat dengan mudah memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pijakan yang terakhir adalah pijakan setelah bermain dimana anak dapat menceritakan pengalaman bermain mereka serta guru dapat menggali dan menanamkan pengetahuan pada anak.
Sabtu, 07 Mei 2011
Copy berita Hari Ibu 2010
kelana kota
22 Desember 2010, 10:04:34, Laporan Noer Soetantini
Puluhan Siswa PAUD Bagikan Bunga di Pemkab Banyuwangi
suarasurabaya.net| Memperingati Hari Ibu, puluhan siswa-siswi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) memberikan bunga pada ibu-ibu di Pemkab Banyuwangi, Rabu (22/12). Saat membagikan bunga, mereka juga menyanyikan lagu Kasih Ibu.
FATMAWATI koordinator aksi seperti dilaporkan NOVI dari Radio Mandala FM Banyuwangi, mengatakan bunga hasil daur ulang itu sengaja dibuat sendiri sebagai bentuk rasa terima kasih di Hari Ibu. Bunga diberikan pada ibu-ibu Pemkab Banyuwangi yang telah membangun Banyuwangi.
FATMAWATI menegaskan aksi siswa-siswi PAUD merupakan gerakan perwujudan peran ibu sebagai pembentuk karakter bangsa dan menanamkan rasa kasih sayang anak pada ibu mereka masing-masing. Aksi siswa-siswi PAUD ini disambut baik ibu-ibu di lingkungan Pemkab Banyuwangi dengan menerima bunga dari mereka. (tin)
22 Desember 2010, 10:04:34, Laporan Noer Soetantini
Puluhan Siswa PAUD Bagikan Bunga di Pemkab Banyuwangi
suarasurabaya.net| Memperingati Hari Ibu, puluhan siswa-siswi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) memberikan bunga pada ibu-ibu di Pemkab Banyuwangi, Rabu (22/12). Saat membagikan bunga, mereka juga menyanyikan lagu Kasih Ibu.
FATMAWATI koordinator aksi seperti dilaporkan NOVI dari Radio Mandala FM Banyuwangi, mengatakan bunga hasil daur ulang itu sengaja dibuat sendiri sebagai bentuk rasa terima kasih di Hari Ibu. Bunga diberikan pada ibu-ibu Pemkab Banyuwangi yang telah membangun Banyuwangi.
FATMAWATI menegaskan aksi siswa-siswi PAUD merupakan gerakan perwujudan peran ibu sebagai pembentuk karakter bangsa dan menanamkan rasa kasih sayang anak pada ibu mereka masing-masing. Aksi siswa-siswi PAUD ini disambut baik ibu-ibu di lingkungan Pemkab Banyuwangi dengan menerima bunga dari mereka. (tin)
Jumat, 06 Mei 2011
Copy berita dari Tempo
Forum UM
Kehidupan => Pendidikan => Topic started by: sutrisno on 04 February 2010, 07:11
Title: Balita Kumpulkan Koin untuk Bilqis
Post by: sutrisno on 04 February 2010, 07:11
EMPO Interaktif, Banyuwangi -Puluhan siswa dan orang tua siswa Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Cerdas di Jalan Kolonel Sugiyono, Banyuwangi, mengumpulkan uang koin untuk pengobatan Bilqis Anindya Pasya, seorang bocah penderita penyakit saluran empedu.
bilqis
Koin tersebut dikumpulkan dengan cara yang unik. Tiga orang tua siswa berkeliling ke seluruh kelas sambil menggendong boneka dan selang infus. Cara ini untuk merangsang siswa PAUD lebih peduli pada sesamanya. Dari aksi tersebut, koin yang terkumpul mencapai Rp 161.450.
Aksi ini adalah serangkaian kegiatan untuk menggalang koin peduli Bilqis selama dua pekan ini. Menurut Kepala Pendidikan Anak Usia Dini Cerdas Siti Masturoh, hingga hari ini Posko Peduli Bilqis berhasil mengumpulkan dana lebih dari Rp 2 juta. Selain dari siswa PAUD, dana juga digalang dari sekolah-sekolah lain. "Posko kami tutup Jumat mendatang," katanya, Rabu (3/2).
Menurut Siti, seluruh dana yang terkumpul akan diserahkan ke keluarga Bilqis pada akhir pekan ini.
IKA NINGTYAS
bilqis
Koin tersebut dikumpulkan dengan cara yang unik. Tiga orang tua siswa berkeliling ke seluruh kelas sambil menggendong boneka dan selang infus. Cara ini untuk merangsang siswa PAUD lebih peduli pada sesamanya. Dari aksi tersebut, koin yang terkumpul mencapai Rp 161.450.
Aksi ini adalah serangkaian kegiatan untuk menggalang koin peduli Bilqis selama dua pekan ini. Menurut Kepala Pendidikan Anak Usia Dini Cerdas Siti Masturoh, hingga hari ini Posko Peduli Bilqis berhasil mengumpulkan dana lebih dari Rp 2 juta. Selain dari siswa PAUD, dana juga digalang dari sekolah-sekolah lain. "Posko kami tutup Jumat mendatang," katanya, Rabu (3/2).
Menurut Siti, seluruh dana yang terkumpul akan diserahkan ke keluarga Bilqis pada akhir pekan ini.
IKA NINGTYAS
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
| ||
|
Banner Anda disini
Hubungi:
021-5331626
iklan@berani.co.id
Hubungi:
021-5331626
iklan@berani.co.id
Banner Anda disini
Hubungi:
021-5331631
iklan@berani.co.id
Hubungi:
021-5331631
iklan@berani.co.id
Koin Cinta untuk Bilqis
Banyuwangi - 5-Feb-2010
Puluhan siswa dan orangtua siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cerdas di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (3/2), mengumpulkan uang koin untuk pengobatan Bilqis Anindya Pasya. Asal tahu, Bilqis adalah bayi 17 bulan pengidap atresia bilier atau penyakit saluran empedu. Kegiatan yang digelar selama dua pekan di sejumlah sekolah di Banyuwangi ini telah berhasil mengumpulkan dana lebih dari Rp2 juta.
Kegiatan serupa dilakukan pula oleh ratusan siswa TK dan SD Al-Azhar Syifa Budi, Solo, Jawa Tengah. Selain menyumbang koin, para siswa juga berdoa untuk Bilqis. Secara nasional, Gerakan Koin Cinta untuk Bilqis telah terkumpul Rp1,85 miliar.
Liputan/penulis: ITA
Sumber: Redaksi
Langganan:
Postingan (Atom)