BCCT (Beyond Center and Circle Time)
Oleh : Paud Cerdas Banyuwangi
A. PRINSIP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Berorientasi pada kebutuhan anak. Kegiatan pembelajaran harus selalu ditujukan pada pemenuhan kebutuhan perkembangan anak secara individu.
2. Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain. Dengan bermain yang menyenangkan dapat merangsang anak untuk melakukan eksplorasi dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya, sehingga anak menemukan pengetahuan daribenda-benda yang dimainkannya.
3. Merangsang munculnya kreativitas dan inovasi. Kreativitas dan inovasi tercermin melalui kegiatan yang membuat anak tertarik,fokus, serius dan konsentrasi.
4. Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar. Lingkungan harus diciptakan menjadi lingkungan yang menarikdan menyenangkan bagi anak selama mereka bermain.
5. Mengembangkan kecakapan hidup anak. Kecakapan hidup diarahkan untuk membantu anak menjadi mandiri, disiplin, mampu bersosialisasi, dan memiliki keterampilan dasar yang berguna bagi kehidupannya kelak.
6. Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan sekitar.
7. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang dengan mengacu pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
8. Rangsangan pendidikan bersifat menyeluruh yang mencakup semua aspek perkembangan. Setiap kegiatan anak sesungguhnya dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan/kecerdasannya. Tugas pendidik (guru/kader/pamong) adalah memfasilitasi agar semua aspek perkembangan anak dapat berkembang secara optimal.
B. PENGERTIAN
Pendekatan Sentra dan Lingkaran berasal dari kata Beyond Center and Circle Time disingkat BCCT untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), adalah sebuah pendekatan kegiatan bermain sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Pendekatan Sentra dan Lingkaran - BCCT - ini dikembangkan oleh The The Creative Center for Childhood Research and Training, Inc. (CCCRT) di Florida, Amerika Serikat.
1. Pendekatan sentra dan Lingkaran adalah pendekatan penyelenggaraan PAUD yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anakproses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan 4 jenis pijakan (scaffolding) untuk mendukung perkembangan anak, yaitu (1) pijakan lingkungan main; (2) pijakan sebelum main; (3) pijakan selama main; dan (4) pijakan setelah main.
2. Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubah yang disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.
3. Sentra main adalah Zona atau area main anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat main yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis main, yaitu : 1. main sensori motor atau fungsional; 2. main peran; dan 3 main pembangunan.
4. Saat Lingkaran adalah saat dimana pendidik duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah main.
Untuk menerapkan metode ini seorang guru hendaknya mengikuti pijakan-pijakan guna membentuk keberaturan antara bermain dan belajar. Berikut ini adalah Pijakan-pijakan yang harus diikuti :
1. Pijakan lingkungan
Guru menata lingkungan yang disesuaikan dengan intensitas & densitas
2. Pijakan sebelum bermain
Guru meminta para siswa untuk membentuk lingkaran
Guru ada diantara para siswa sambil bernyanyi
Guru meminta para siswa untuk duduk melingkar
Guru meminta para siswa berdo’a bersama
Guru menanyakan para siswa kesiapan mendengar cerita dan memasuki sentra
Guru memulai bercerita menggunakan media yang sesuai dengan tema
Guru menginformasikan jenis mainan yang ada dan menyampaikan aturan bermain
Guru meminta siswa masuk ke area sentra
3. Pijakan saat bermain
Guru mempersiapkan catatan perkembangan siswa
Guru mencatat perilaku, kemampuan dan celetukan siswa
Guru membantu siswa jika dibutuhkan
Guru mengingatkan siswa bila ada yang lupa atau melanggar aturan
4. Pijakan setelah bermain / Recalling
Guru meminta siswa untuk membereskan mainan dan alat yang dipakai
Guru meminta siswa menceritakan pengalaman bermainnya sambil menghitung jumlah kegiatan yang dilakukan
Guru menutup kegiatan dengan berdo’a bersama
Guru membagikan buku komunikasi sebelum pulang
didalam metode BCCT berlaku tiga jenis bermain.
Pertama, bermain sensorimotor atau fungsional yang memfungsikan panca indra anak agar dapat berhubungan dengan lingkungan sekitar. Bermain sensorimotor penting untuk mempertebal sambungan antar neuron.
Kedua, bermain peraan baik mikro maupun makro dimana anak diberi kesempatan menciptakan kejadian-kejadian dalam kehidupan nyata dengan cara memerankannya secara simbolik.
Ketiga, bermain pembangunan, Piaget (1962) menjelaskan bahwa kesempatan main pembangunan membantu anak untuk mengembangkan ketrampilannya yang akan mendukung keberhasilan sekolahnya dikemudian hari. Apabila ketiga jenis bermain tersebut dapat dilakukan oleh anak secara optimal memungkinkan adanya ketuntasan belajar dan perkembangan anak baik secara fisik, kognisi, emosi maupun sosial. Sehingga mereka dapat dengan mudah memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pijakan yang terakhir adalah pijakan setelah bermain dimana anak dapat menceritakan pengalaman bermain mereka serta guru dapat menggali dan menanamkan pengetahuan pada anak.