Sabtu, 06 Oktober 2012
PENDIDIKAN INKLUSIF ANAK USIA DINI (PAUD) CERDAS BANYUWANGI
MENJADI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BUKANLAH PILIHAN MEREKA, MENJADI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ADALAH FAKTA YANG ADA PADA DIRI MEREKA, MEMBIMBING, MENGENALKAN INDAHNYA ILMU PENGETAHUAN ADALAH KEWAJIBAN KITA, HANYA DENGAN KETULUSAN, USAHA TERUS MENERUS DARI ORANG TUA, LINGKUNGAN DAN SEKOLAH YANG MEMBUAT MEREKA MEMILIKI HIDUP PENUH ARTI. DIDIKLAH MEREKA SEJAK USIA DINI, JANGAN MENYEMBUNYIKANNYA, JANGAN MENUTUPI KEBERADAANNYA, KARENA MEREKA MEMILIKI HAK YANG SAMA SEPERTI MANUSIA LAINNYA. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI CERDAS BANYUWANGI TELAH MENCOBA SEJAK TAHUN 2008 MENDAMPINGI DAN MENEMANI MEREKA MERAIH ASA .........
Jumat, 05 Oktober 2012
PAUD INKLUSIF, MENDAMPINGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (EDISI 2)
Mengelola PAUD Inklusif, dituntut untuk memiliki kepekaan yang super terhadap elemen-elemen yang berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang ABK.
Elemen pendukung tersebut antara lain :
1. Keluarga ABK : Ayah, Ibu, serta anggota keluarga yang lain
2. Lingkungan Biotik: Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
3. Lingkungan Abiotik : Lingkungan sekolah dan Lingkungan rumah
4. Tenaga Pendidik : Kepala PAUD, Guru PK, Guru kelas.
5. Program pembelajaran khusus untuk ABK.
ad. 1. Keluarga ABK. Tiada elemen yang terpenting bagi tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus seperti pentingnya peranan keluarga.Ada beberapa sikap keluarga dalam menghadapi ABK.
Tidak sedikit keluarga yang menganggap kelahiran ABK sebagai Aib keluarga, yang perlu untuk di rahasiakan, disimpan rapat-rapat, bahkan terkadang terbersit keinginan agar mereka segera menghilang entah kemana.
Ada juga keluarga yang bisa menerima mereka, tetapi tidak tahu harus berbuat apa, mereka hanya sekedar diberi makan dan minum, dirawat apa adanya. Seolah-olah hanya karena kewajiban merawat, sembari menunggu waktu datangnya panggilan kembali ke alam sebelum dia dilahirkan.
Ada segelintir keluarga, yang bisa menerima kehadiran mereka sebagai anugrah, sebagai manusia yang juga memiliki kelebihan disamping kekurangannya. Mereka didik dengan layak, tumbuh kembangnya diperhatikan dengan seksama. Sehingga seringkali terbukti, mereka adalah anak2 yang luar biasa, yang memiliki kelebihan super dan mampu melewati kemampuan manusia normal pada umumnya.
Disinilah letak permasalahan utama keberhasilan Pendidikan Inklusif. Proses penyadaran keluarga dengan ABK, oleh semua pihak sangatlah penting. Peranan Ayah, Ibu, Adik, Kakak dan anggota keluarga yang lain, untuk membukakan pintu bagi ABK. Untuk mengenalkan kepada ABK indahnya dunia dan semua yang ada di dalamnya. Untuk meyakinkan bahwa kehidupan mereka sekarang dan yang akan datang akan dapat mereka lalui dengan "baik-baik saja".
ad. 2. Lingkungan Biotik
A. Lingkungan sekitar Rumah
Lingkungan sosial disekitar rumah. Interaksi dengan tetangga, perlu dibangun penyadaran tentang arti kehadiran ABK di dunia ini. Sikap Orang tua dan anggota keluarga juga ikut menentukan sikap lingkungan/tetangga terhadap ABK. Keluarga yang bersikap wajar dalam memperlakukan ABK, tanpa ada perasaan canggung dan takut di cemooh, akan lebih dihargai oleh lingkungannya daripada keluarga yang selalu bersikap curiga dan takut dicemooh oleh tetangganya.
Pengalaman Penulis ketika menangani Sandy (6 Tahun, masuk PAUD Cerdas sejak usia 2 tahun). ABK dengan gangguan pada pendengaran dan otomatis berpengaruh juga pada wicaranya. Sandy kebetulan tetangga dekat sekaligus siswa di PAUD Inklusi Cerdas yang kami kelola.
Pada saat dokter memvonis Sandy mengalami gangguan pendengaran pada usia 2,5 tahun silam, orangtuanya spontan menghentikan Sandy dari aktivitas di PAUD Cerdas. Orang tua dan keluarganya merasa terpukul menerima kenyataan tersebut. kemanapun sandy pergi selalu di dampingi dan diawasi, dengan penuh kecemasan.Akibatnya Sandy juga tumbuh menjadi anak yang tidak mandiri, pemalu dan takut bertemu dengan orang lain. Setelah usia 3 tahun melalui pendekatan yang intensif, alhamdulillah Sandy kembali ke bangku PAUD. dengan perhatian khusus dibanding siswa yang lain.
Sebagai tetangga kami juga mengupayakan agar anak laki-laki saya yang masih kelas 2 SD terus mau bermain dengan Sandy, bermain sepeda keliling kampung, dan bermain apapun ala anak-anak normal pada umumnya. Kami juga memberikan rasa tanggung jawab kepada anak saya dan teman-teman yang lain untuk terus mengajak Sandy berkomunikasi tanpa bahasa isyarat.
Sekarang setelah Sandy berumur 6 tahun, mulai terlihat hasilnya. Sandy mau ikut mengaji di TPQ terdekat, berangkat sekolah tanpa diantar/ditunggui. Berani berkomunikasi dengan siapapun sekalipun dengan pelafalan kata yang tidak jelas dan hanya beberapa patah kata yang dia bisa. Bisa Mandi sendiri, memakai baju sendiri dan lain sebagainya. perkembangan yang sungguh sangat membahagiakan.
B. Lingkungan Sekitar Sekolah
Lingkungan sosial sekolah perlu kita siapkan untuk menerima kehadiran ABK, tumbuhkan empati yang menganggap bahwa ABK sebagai bagian warna warni kehidupan mereka. Interaksi antar wali murid harus dibangun sebagai pola interaksi yang positif, saling mendukung dan memotivasi. Bukan interaksi negatif terselubung dengan ungkapan dan tatapan penuh rasa kasihan melihat ketidaksempurnaan ABK.Interaksi antar murid harus dibangun dengan pola interaksi yang saling menyayangi, menghargai dan juga berkompetisi sesuai dengan kemampuan mereka.
Elemen pendukung tersebut antara lain :
1. Keluarga ABK : Ayah, Ibu, serta anggota keluarga yang lain
2. Lingkungan Biotik: Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
3. Lingkungan Abiotik : Lingkungan sekolah dan Lingkungan rumah
4. Tenaga Pendidik : Kepala PAUD, Guru PK, Guru kelas.
5. Program pembelajaran khusus untuk ABK.
ad. 1. Keluarga ABK. Tiada elemen yang terpenting bagi tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus seperti pentingnya peranan keluarga.Ada beberapa sikap keluarga dalam menghadapi ABK.
Tidak sedikit keluarga yang menganggap kelahiran ABK sebagai Aib keluarga, yang perlu untuk di rahasiakan, disimpan rapat-rapat, bahkan terkadang terbersit keinginan agar mereka segera menghilang entah kemana.
Ada juga keluarga yang bisa menerima mereka, tetapi tidak tahu harus berbuat apa, mereka hanya sekedar diberi makan dan minum, dirawat apa adanya. Seolah-olah hanya karena kewajiban merawat, sembari menunggu waktu datangnya panggilan kembali ke alam sebelum dia dilahirkan.
Ada segelintir keluarga, yang bisa menerima kehadiran mereka sebagai anugrah, sebagai manusia yang juga memiliki kelebihan disamping kekurangannya. Mereka didik dengan layak, tumbuh kembangnya diperhatikan dengan seksama. Sehingga seringkali terbukti, mereka adalah anak2 yang luar biasa, yang memiliki kelebihan super dan mampu melewati kemampuan manusia normal pada umumnya.
Disinilah letak permasalahan utama keberhasilan Pendidikan Inklusif. Proses penyadaran keluarga dengan ABK, oleh semua pihak sangatlah penting. Peranan Ayah, Ibu, Adik, Kakak dan anggota keluarga yang lain, untuk membukakan pintu bagi ABK. Untuk mengenalkan kepada ABK indahnya dunia dan semua yang ada di dalamnya. Untuk meyakinkan bahwa kehidupan mereka sekarang dan yang akan datang akan dapat mereka lalui dengan "baik-baik saja".
ad. 2. Lingkungan Biotik
A. Lingkungan sekitar Rumah
Lingkungan sosial disekitar rumah. Interaksi dengan tetangga, perlu dibangun penyadaran tentang arti kehadiran ABK di dunia ini. Sikap Orang tua dan anggota keluarga juga ikut menentukan sikap lingkungan/tetangga terhadap ABK. Keluarga yang bersikap wajar dalam memperlakukan ABK, tanpa ada perasaan canggung dan takut di cemooh, akan lebih dihargai oleh lingkungannya daripada keluarga yang selalu bersikap curiga dan takut dicemooh oleh tetangganya.
Pengalaman Penulis ketika menangani Sandy (6 Tahun, masuk PAUD Cerdas sejak usia 2 tahun). ABK dengan gangguan pada pendengaran dan otomatis berpengaruh juga pada wicaranya. Sandy kebetulan tetangga dekat sekaligus siswa di PAUD Inklusi Cerdas yang kami kelola.
Pada saat dokter memvonis Sandy mengalami gangguan pendengaran pada usia 2,5 tahun silam, orangtuanya spontan menghentikan Sandy dari aktivitas di PAUD Cerdas. Orang tua dan keluarganya merasa terpukul menerima kenyataan tersebut. kemanapun sandy pergi selalu di dampingi dan diawasi, dengan penuh kecemasan.Akibatnya Sandy juga tumbuh menjadi anak yang tidak mandiri, pemalu dan takut bertemu dengan orang lain. Setelah usia 3 tahun melalui pendekatan yang intensif, alhamdulillah Sandy kembali ke bangku PAUD. dengan perhatian khusus dibanding siswa yang lain.
Sebagai tetangga kami juga mengupayakan agar anak laki-laki saya yang masih kelas 2 SD terus mau bermain dengan Sandy, bermain sepeda keliling kampung, dan bermain apapun ala anak-anak normal pada umumnya. Kami juga memberikan rasa tanggung jawab kepada anak saya dan teman-teman yang lain untuk terus mengajak Sandy berkomunikasi tanpa bahasa isyarat.
Sekarang setelah Sandy berumur 6 tahun, mulai terlihat hasilnya. Sandy mau ikut mengaji di TPQ terdekat, berangkat sekolah tanpa diantar/ditunggui. Berani berkomunikasi dengan siapapun sekalipun dengan pelafalan kata yang tidak jelas dan hanya beberapa patah kata yang dia bisa. Bisa Mandi sendiri, memakai baju sendiri dan lain sebagainya. perkembangan yang sungguh sangat membahagiakan.
B. Lingkungan Sekitar Sekolah
Lingkungan sosial sekolah perlu kita siapkan untuk menerima kehadiran ABK, tumbuhkan empati yang menganggap bahwa ABK sebagai bagian warna warni kehidupan mereka. Interaksi antar wali murid harus dibangun sebagai pola interaksi yang positif, saling mendukung dan memotivasi. Bukan interaksi negatif terselubung dengan ungkapan dan tatapan penuh rasa kasihan melihat ketidaksempurnaan ABK.Interaksi antar murid harus dibangun dengan pola interaksi yang saling menyayangi, menghargai dan juga berkompetisi sesuai dengan kemampuan mereka.
Jumat, 17 Agustus 2012
Anak PAUD Belajar Berzakat
Juda Widyawarsa
17/08/2012 12:39
Liputan6.com, Banyuwangi: Peduli terhadap sesama mesti ditanamkan sejak usia dini. Seperti anak-anak dari Pendidikan Anak Usia Dini atau (PAUD) di Banyuwangi, Jawa Timur, yang diajarkan membagikan zakat untuk warga miskin. Pembagian zakat dilakukan dengan langsung mendatangi warga miskin agar tepat sasaran dan tidak menimbulkan antrean.
Sri Rahayu hanya bisa menangis terharu saat anak-anak dari PAUD Cerdas Banyuwangi, Jawa Timur, memberinya bingkisan Lebaran dan paket sembako, Jumat (17/8).
Dengan suka cita, Sri Rahayu pun menerima bingkisan dari anak-anak. Sri Rahayu adalah salah satu dari belasan keluarga miskin yang menempati bekas Stasiun Kereta Api Kota Banyuwangi. Dan anak-anak ini, dengan didampingi gurunya sedang diajarkan cara membagikan zakat.
"Seneng dapat rezeki, terharu melihat anak-anak," kata Sri Rahayu, penerima zakat.
Selain belajar zakat, anak-anak ini juga diajak melihat langsung kondisi kehidupan warga miskin. Termasuk mereka yang telah lanjut usia. "Kasiah hadiah untuk amal," jelas Kamal, siswi PAUD.
Fatmawati, guru Paud Cerdas Banyuwangi, menjelaskan cara itu untuk mengajarkan anak-anak untuk memberi. "Mengajari anak-anak usia dini, jadi sejak awal kalau mereka mempunyai rezeki datang langsung," ujarnya.
Dengan kegiatan ini, anak-anak juga diajarkan menghibur mereka yang kesusahan. Dan diharapkan bisa berbagi kebahagiaan menjelang Hari Raya Idul Fitri dengan warga yang tidak mampu.(MEL)
Selasa, 27 Maret 2012
MENDAMPINGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI PAUD INKLUSIF Cerdas (edisi 1)
Pada bulan Juli tahun 2009, ada seorang murid baru di Paud Cerdas. Anak laki-laki berumur 3 tahun bernama Sandy. Dia belum bisa berbicara dan terlihat cuek terhadap sekelilingnya. Keluarganya mengira hal tersebut hanyalah keterlambatan perkembangan bicara biasa saja, seperti faktor keturunan dll, akan tetapi setelah diperiksa lebih lanjut ternyata anak ini mengalami gangguan pendengaran. Singkat cerita menurut sokter yang menangani Sandy mengalami gangguan pada pendengaran 125 desibel. sejak saat itu mulailah dia kesekolah memakai alat bantu dengar di telinganya.
Awalnya ibunya merasa was-was berada di sekolah seperti PAUD Cerdas, tapi kami berusaha meyakinkan dan mengajak beliau untuk mau bekerjasama dengan kami.
Alhamdulillah seiring berjalannya waktu, banyak perkembangan telah diraih oleh Sandy, dia sudah bisa membaca, bisa berkomunikasi tanpa bahasa isyarat walaupun kurang jelas melavalkan huruf tapi cukup bisa dipahami oleh orang lain.
Bulan berikutnya masuklah Amel, anak yang cukup lincah tapi mengalami kesulitan berbicara karena adanya kelainan pada lidahnya. Rasa ingin tahu dan keinginan mencoba terhadap sesuatu yang baru cukup tinggi. Sekarang amel sudah ada di kelas B3. semoga maju terus ya sayang pantang menyerah.
Bulan Februari 2011, Saif ikut bergabung di Paud Cerdas, Saif teridentifikasi Cerebral Palsy. pada awal masuk Saif terlihat sangat tidak percaya diri dan lemah fisiknya. setelah beberapa waktu, pelan tapi pasti banyak perkembangan yang telah diraih oleh Saif. mulai belajar berdiri, belajar duduk di kursi, belajar mengenal huruf dan belajar berkomunikasi dg orang lain.
AMEL, sedang tersenyum
Banyak sekali pengalaman berharga mengelola PAUD Inklusif, sekitar 11 anak teridentifikasi berkebutuhan khusus di PAUD Cerdas. Kami bersyukur karena bisa mengajarkan kepada anak-anak normal, bahwa ada teman yang diberikan kekurangan dan ada di dekat mereka. Mereka bisa menerima dengan wajar dan mendukung perkembangan teman yang berkebutuhan khusus. Disisi lain bagi anak ABK, mereka merasa tidak ada perbedaan dengan anak-anak lain yang normal. mereka juga bisa merasakan suka duka di sekolah yang sama.
Awalnya ibunya merasa was-was berada di sekolah seperti PAUD Cerdas, tapi kami berusaha meyakinkan dan mengajak beliau untuk mau bekerjasama dengan kami.
Alhamdulillah seiring berjalannya waktu, banyak perkembangan telah diraih oleh Sandy, dia sudah bisa membaca, bisa berkomunikasi tanpa bahasa isyarat walaupun kurang jelas melavalkan huruf tapi cukup bisa dipahami oleh orang lain.
Bulan berikutnya masuklah Amel, anak yang cukup lincah tapi mengalami kesulitan berbicara karena adanya kelainan pada lidahnya. Rasa ingin tahu dan keinginan mencoba terhadap sesuatu yang baru cukup tinggi. Sekarang amel sudah ada di kelas B3. semoga maju terus ya sayang pantang menyerah.
Bulan Februari 2011, Saif ikut bergabung di Paud Cerdas, Saif teridentifikasi Cerebral Palsy. pada awal masuk Saif terlihat sangat tidak percaya diri dan lemah fisiknya. setelah beberapa waktu, pelan tapi pasti banyak perkembangan yang telah diraih oleh Saif. mulai belajar berdiri, belajar duduk di kursi, belajar mengenal huruf dan belajar berkomunikasi dg orang lain.
AMEL, sedang tersenyum
Banyak sekali pengalaman berharga mengelola PAUD Inklusif, sekitar 11 anak teridentifikasi berkebutuhan khusus di PAUD Cerdas. Kami bersyukur karena bisa mengajarkan kepada anak-anak normal, bahwa ada teman yang diberikan kekurangan dan ada di dekat mereka. Mereka bisa menerima dengan wajar dan mendukung perkembangan teman yang berkebutuhan khusus. Disisi lain bagi anak ABK, mereka merasa tidak ada perbedaan dengan anak-anak lain yang normal. mereka juga bisa merasakan suka duka di sekolah yang sama.
Kamis, 08 Maret 2012
PARENTING ANAK USIA DINI
Parenting : istilah yang digunakan dalam upaya melibatkan orang tua dalam dunia pendidikan.
Keberadaan anak usia dini di sekolah, bukan berarti saat dimana terjadi oper tugas dari pihak orang tua kepada guru. Akan tetapi lebih pada proses pendidikan bersama antara guru dan orang tua.
Sejak awal PAUD Cerdas didirikan dengan sebuah keyakinan bahwa ada banyak unsur dalamlembaga PAUD, diantaranya adalah unsur guru, orangtua dan Anak. Orang tualah ujung tombak kemajuan bangsa Indonesia ini. jika mereka menyertai anak usia dini di sekolah, menyerap materi yang di berikan guru di sekolah, bisa dibayangkan bagaimana luarbiasanya proses pendidikan yang akan berlangsung selama 24 jam. Karena orang tua bersama anak menghafalkan lagu, mengulang cerita dan berbagai macam ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah.
Ada beberapa kegiatan parenting yang dilaksanakan di PAUD Cerdas. Diantaranya :
1. Kajian rutin setiap hari selasa oleh Departemen Agama Kab. banyuwangi.
2. Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Penyimpangan Tumbuh kembang anak dari puskesmas
Sobo Banyuwangi setiap 6 bulan sekali, anak harus didampingi orang tua.
3. Pendidikan Pola Hidup Bersih dan Sehat.
4. Penyuluhan tentang penyakit Kanker
5. Pengetahuan tentang Psikologi anak bekerjasama dengan : Lembaga Psikologi Terapan
grahita Indonesia.
6. Cara sikat gigi yang baik untuk orang tua dan anak.
Keberadaan anak usia dini di sekolah, bukan berarti saat dimana terjadi oper tugas dari pihak orang tua kepada guru. Akan tetapi lebih pada proses pendidikan bersama antara guru dan orang tua.
Sejak awal PAUD Cerdas didirikan dengan sebuah keyakinan bahwa ada banyak unsur dalamlembaga PAUD, diantaranya adalah unsur guru, orangtua dan Anak. Orang tualah ujung tombak kemajuan bangsa Indonesia ini. jika mereka menyertai anak usia dini di sekolah, menyerap materi yang di berikan guru di sekolah, bisa dibayangkan bagaimana luarbiasanya proses pendidikan yang akan berlangsung selama 24 jam. Karena orang tua bersama anak menghafalkan lagu, mengulang cerita dan berbagai macam ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah.
Ada beberapa kegiatan parenting yang dilaksanakan di PAUD Cerdas. Diantaranya :
1. Kajian rutin setiap hari selasa oleh Departemen Agama Kab. banyuwangi.
2. Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Penyimpangan Tumbuh kembang anak dari puskesmas
Sobo Banyuwangi setiap 6 bulan sekali, anak harus didampingi orang tua.
3. Pendidikan Pola Hidup Bersih dan Sehat.
4. Penyuluhan tentang penyakit Kanker
5. Pengetahuan tentang Psikologi anak bekerjasama dengan : Lembaga Psikologi Terapan
grahita Indonesia.
6. Cara sikat gigi yang baik untuk orang tua dan anak.
Jumat, 10 Februari 2012
APE DARI BAHAN BEKAS EDISI III
KUPU-KUPU DARI KAIN PERCA
RANGKAIAN FOTO SISWA-SISWI PAUD DIBUAT DARI BUNGKUS ALE-ALE DAN KERTAS SUKUN BEKAS
RANGKAIAN ANGKA DARI BUNGKUS ALE-ALE.. UNTUK MENGENAL ANGKA 1-10
KOLASE PERAHU DARI BATANG KOREK API, HIASAN DIBAWAH DIBUAT DARI SAMPAH RAUTAN PENSIL
KREASI GANTUNG .PUNYA EBLEK YANG TIDAK DIPAKAI JANGAN DIBUANG, MANFAATKAN UNTUK MENGENAL HURUF DAN BUAH .
KREATIF DENGAN KARDUS BEKAS.
ANYAMAN DARI ECENG GONDOK YANG TELAH DIKERINGKAN DAN PITA BEKAS PAKAI
ANAK AYAM BERMANDIKAN MATAHARI PAGI
KREATIF DENGAN SAMPAH DARI TAS PLASTIK (KRESEK) BEKAS
KERANJANG MINI KOLABORASI DARI GELAS BEKAS AIR MINERAL DAN BUNGKUS SNACK/CIKI-CIKI
Selasa, 07 Februari 2012
Maulid Nabi Muhammad SAW 2012
MENJADI MUSLIM YANG SUPER
ASSHOLATU WASSALAMU 'ALAIKA YAA ROSULALLAH ..
Memperingati maulid nabi, tiada tujuan lain kecuali untuk mengingatkan kepada kita tentang esensi diutusnya Beliau ke muka bumi ini.
Diisi dengan Ceramah dari KH. SYAUQI dari Kecamatan Sanggar kab. Banyuwangi.
Inti dari isi ceramah beliau adalah :
1. Shodaqoh yang tiada putus bagi orang tua adalah memelihara, menjaga dan mendidik putra-putrinya untuk menjadi mukmin yang super.
2. Di Banyuwangi perayaan maulid identik dengan telur bebek yang memiliki makna agar meniri filosofi hidup dari bebek, penuh keikhlasan, penurut dan tidak suka memamerkan amal ibadahnya.
3. Jadilah muslim dan mukmin yang super, artinya tidak hanya sekedar beragama Islam dan percaya pada Allah semata. akan tetapi muslim dan mukmin yang berkualitas super .. dengan segala ilmu dan amal ibadahnya.
4. Didiklah putra-putri kita dengan kebaikan sejak dilahirkan baik melaui lagu2 ataupun dongeng yang bermanfaat.
5. Jadilah selalu muslim yang ta'at kepada Allah SWT dan RosulNYA
Semoga kami segenap keluarga besar Lembaga Pendidikan dan Sosial Cerdas Banyuwangi dapat menjadi muslim dan mukmin yang SUPER. AMIEN
ASSHOLATU WASSALAMU 'ALAIKA YAA ROSULALLAH ..
Memperingati maulid nabi, tiada tujuan lain kecuali untuk mengingatkan kepada kita tentang esensi diutusnya Beliau ke muka bumi ini.
Diisi dengan Ceramah dari KH. SYAUQI dari Kecamatan Sanggar kab. Banyuwangi.
Inti dari isi ceramah beliau adalah :
1. Shodaqoh yang tiada putus bagi orang tua adalah memelihara, menjaga dan mendidik putra-putrinya untuk menjadi mukmin yang super.
2. Di Banyuwangi perayaan maulid identik dengan telur bebek yang memiliki makna agar meniri filosofi hidup dari bebek, penuh keikhlasan, penurut dan tidak suka memamerkan amal ibadahnya.
3. Jadilah muslim dan mukmin yang super, artinya tidak hanya sekedar beragama Islam dan percaya pada Allah semata. akan tetapi muslim dan mukmin yang berkualitas super .. dengan segala ilmu dan amal ibadahnya.
4. Didiklah putra-putri kita dengan kebaikan sejak dilahirkan baik melaui lagu2 ataupun dongeng yang bermanfaat.
5. Jadilah selalu muslim yang ta'at kepada Allah SWT dan RosulNYA
Semoga kami segenap keluarga besar Lembaga Pendidikan dan Sosial Cerdas Banyuwangi dapat menjadi muslim dan mukmin yang SUPER. AMIEN
Kamis, 26 Januari 2012
Copy Berita Pelatihan SDIDTK PAUD Cerdas
Dipagi yang cerah tanggal 10 - 13 Januari tahun 2012 diadakan Pelatihan dan Workshop di UPTD Puskesmas Sobo yang bertemakan materi SDIDTK ( Stimulasi Dini Intervensi & Deteksi Tumbuh Kembang ) Anak, pelatihan tersebut dihadari oleh para guru PAUD Cerdas Tukang Kayu.
Sebelum pelatihan dan workshop dimulai, terlebih dulu para guru PAUD Cerdas diberi sebuah tugas PRE TEST guna mengetahui sejauh mana pengetahuan serta pemahaman tentang anak - anak balita dan POS TEST guna sejauh mana penyerapan ilmu yang sudah diberikan.
Dalam kegiatan pelatihan dan workshop itu sendiri banyak materi yang disampaikan diantaranya :
1. Fase dan tahapan pertumbuhan serta perkembangan balita mulai dari kandungan sampai dengan usia 72 bulan.
2. Stimulasi balita pada fase dan tahapan tumbuh kembang.
3. Deteksi dini keterlambatan dan penyimpangan pertumbuhan dengan grafik ( TB, BB, dan LK ) pada balita.
4. Deteksi dini keterlambatan dan penyimpangan perkembangan dengan KPSP.
5. Deteksi dini keterlambatan dan penyimpangan perilaku pada balita.
6. Intervensi dan rujukan dini terhadap keterlambatan dan penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan balita.
7. Upaya deteksi dini terhadap tumbuh kembang dengan catatan buku KMS TK - PAUD.
8. Praktek deteksi dini terhadap tumbuh kembang anak.
Dari materi yang disampaikan diatas, tenaga atau narasumber sudah mendapat sertifikat dan pelatihan terlebih dulu. Jadi segala sesuatu materi yang disampaikan sudah sesuai dengan standart dan prosedur dari apa yang sudah didapat oleh tenaga atau narasumber itu sendiri.
UPTD Puskesmas Sobo berharap kepada seluruh PAUD khususnya di Banyuwangi untuk lebih meningkatkan pengetahuan terhadap tumbuh kembang anak mulai dari balita jadi tidak sekedar sehat atau pintar saja tetapi bagaimana menyeimbangkan kedua-duanya dengan cara Menstimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.
UPTD Puskemas Sobo siap membina dan mendukung kegiatan tersebut salah satunya dengan cara memberi Pelatihan dan Workshop dengan Narasumber yang sudah terlatih.
Kepala Sekolah PAUD Cerdas & drg. Tri Rudiati
Ibu Asmawiyah, Bpk. Hanipan, SKM, M.Kes, dr. Liastutik
dr. Liastutik menberi pengarahan tentang mengukur TB dan menimbang BB
Ibu Asmawiyah memberi materi
Sebelum pelatihan dan workshop dimulai, terlebih dulu para guru PAUD Cerdas diberi sebuah tugas PRE TEST guna mengetahui sejauh mana pengetahuan serta pemahaman tentang anak - anak balita dan POS TEST guna sejauh mana penyerapan ilmu yang sudah diberikan.
Dalam kegiatan pelatihan dan workshop itu sendiri banyak materi yang disampaikan diantaranya :
1. Fase dan tahapan pertumbuhan serta perkembangan balita mulai dari kandungan sampai dengan usia 72 bulan.
2. Stimulasi balita pada fase dan tahapan tumbuh kembang.
3. Deteksi dini keterlambatan dan penyimpangan pertumbuhan dengan grafik ( TB, BB, dan LK ) pada balita.
4. Deteksi dini keterlambatan dan penyimpangan perkembangan dengan KPSP.
5. Deteksi dini keterlambatan dan penyimpangan perilaku pada balita.
6. Intervensi dan rujukan dini terhadap keterlambatan dan penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan balita.
7. Upaya deteksi dini terhadap tumbuh kembang dengan catatan buku KMS TK - PAUD.
8. Praktek deteksi dini terhadap tumbuh kembang anak.
Dari materi yang disampaikan diatas, tenaga atau narasumber sudah mendapat sertifikat dan pelatihan terlebih dulu. Jadi segala sesuatu materi yang disampaikan sudah sesuai dengan standart dan prosedur dari apa yang sudah didapat oleh tenaga atau narasumber itu sendiri.
UPTD Puskesmas Sobo berharap kepada seluruh PAUD khususnya di Banyuwangi untuk lebih meningkatkan pengetahuan terhadap tumbuh kembang anak mulai dari balita jadi tidak sekedar sehat atau pintar saja tetapi bagaimana menyeimbangkan kedua-duanya dengan cara Menstimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.
UPTD Puskemas Sobo siap membina dan mendukung kegiatan tersebut salah satunya dengan cara memberi Pelatihan dan Workshop dengan Narasumber yang sudah terlatih.
Kepala Sekolah PAUD Cerdas & drg. Tri Rudiati
Ibu Asmawiyah, Bpk. Hanipan, SKM, M.Kes, dr. Liastutik
dr. Liastutik menberi pengarahan tentang mengukur TB dan menimbang BB
Ibu Asmawiyah memberi materi
Minggu, 22 Januari 2012
PERINGATAN HARI GIZI 25 JANUARI 2012
Gizi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Pemenuhan gizi yang cukup pada anak di usia-usia awal (0-8 tahun) dapat mempengaruhi perkembangan mental, termasuk kecerdasan anak. Salah satu kecerdasan yang dapat dipengaruhi oleh asupan gizi adalah KECERDASAN ADVERSITY (adversity intelligence).
Kecerdasan adversity merupakan sebuah bentuk kecerdasan yang memberikan ketahanan terhadap stres (daya resiliensi) tinggi, kemampuan merespon stres (coping mechanism) yang baik, serta membangkitkan kemauan dan kemampuan untuk mencapai puncak prestasi.
BENTUK KEGIATAN :
1. Lomba mengupas serta memakan telur rebus dan buah jeruk.
2. OLYMPIADE gizi dan kesehatan untuk wali murid
3. Bagi-bagi bibit sayuran dalam rangka GERAKAN TANAM SAYURAN DI PEKARANGAN.
Pelaksanaan Kegiatan :
1. Hari/Tanggal : Minggu,22 Januari2012(Bergabung pada Car Free day)
Jam : 06.30 s/d selesai
Tempat : Depan Kantor Pemkab Banyuwangi
2. Peserta : 200 anak usia dini beserta wali murid.
Bekerjasama Dengan : 1. PEMKAB BANYUWANGI
2. TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN BAMYUWANGI
3. DINAS PERTANIAN KAB. BANYUWANGI
4. STIKES BANYUWANGI
5. VIS FM RADIO
6. PUSKESMAS SOBO BANYUWANGI
TUJUAN :
1. lOMBA MENGUPAS TELUR DAN JERUK, bertujuan untuk melatih ketrampilan gerak motorik halus anak usia dini, melatih kemandirian, serta untuk mengenalkan zat gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut. Telur ayam negeri merupakan salah satu sumber protein sedangkan buah jeruk sebagai sumber vitamin dan mineral.
2. OYMPIADE GIZI DAN KESEHATAN, Bertujuan untuk merangsang minat orang tua mengetahui lebih dalam tentang gizi dan kesehatan dalam kaitan tugas mereka mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas prima. Soal Olympiade terdiri dari 40 butir soal. Disusun oleh Tim Olympiade berasal dari PUSKESMAS SOBO BANYUWANGI, TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN BANYUWANGI dan PAUD Inklusi Cerdas.
3. BAGI-BAGI BIBIT SAYURAN Bibit sayuran Terong dan Cabe dibantu oleh Dinas Pertanian Kab Banyuwangi. pada saat pembagian dibantu oleh Paguyuban Jebeng Thulik, adik2 SMAN 1 giri dll. Bertujuan agar masyarakat termotivasi untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai salah satu sumber pemenuhan kebutuhan gizi keluarga.
Kecerdasan adversity merupakan sebuah bentuk kecerdasan yang memberikan ketahanan terhadap stres (daya resiliensi) tinggi, kemampuan merespon stres (coping mechanism) yang baik, serta membangkitkan kemauan dan kemampuan untuk mencapai puncak prestasi.
BENTUK KEGIATAN :
1. Lomba mengupas serta memakan telur rebus dan buah jeruk.
2. OLYMPIADE gizi dan kesehatan untuk wali murid
3. Bagi-bagi bibit sayuran dalam rangka GERAKAN TANAM SAYURAN DI PEKARANGAN.
Pelaksanaan Kegiatan :
1. Hari/Tanggal : Minggu,22 Januari2012(Bergabung pada Car Free day)
Jam : 06.30 s/d selesai
Tempat : Depan Kantor Pemkab Banyuwangi
2. Peserta : 200 anak usia dini beserta wali murid.
Bekerjasama Dengan : 1. PEMKAB BANYUWANGI
2. TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN BAMYUWANGI
3. DINAS PERTANIAN KAB. BANYUWANGI
4. STIKES BANYUWANGI
5. VIS FM RADIO
6. PUSKESMAS SOBO BANYUWANGI
TUJUAN :
1. lOMBA MENGUPAS TELUR DAN JERUK, bertujuan untuk melatih ketrampilan gerak motorik halus anak usia dini, melatih kemandirian, serta untuk mengenalkan zat gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut. Telur ayam negeri merupakan salah satu sumber protein sedangkan buah jeruk sebagai sumber vitamin dan mineral.
2. OYMPIADE GIZI DAN KESEHATAN, Bertujuan untuk merangsang minat orang tua mengetahui lebih dalam tentang gizi dan kesehatan dalam kaitan tugas mereka mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas prima. Soal Olympiade terdiri dari 40 butir soal. Disusun oleh Tim Olympiade berasal dari PUSKESMAS SOBO BANYUWANGI, TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN BANYUWANGI dan PAUD Inklusi Cerdas.
3. BAGI-BAGI BIBIT SAYURAN Bibit sayuran Terong dan Cabe dibantu oleh Dinas Pertanian Kab Banyuwangi. pada saat pembagian dibantu oleh Paguyuban Jebeng Thulik, adik2 SMAN 1 giri dll. Bertujuan agar masyarakat termotivasi untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai salah satu sumber pemenuhan kebutuhan gizi keluarga.
Langganan:
Postingan (Atom)